081384194002TANYA VIA WHATSAPP

Merasakan Sakit Tak Berdarah Hingga Sakit Yang Berdarah Menghafal Al-Qur’an

Merasakan Sakit Tak Berdarah Hingga Sakit Yang Berdarah Menghafal Al-Qur’an

?

Memiliki dasar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai tajwid, membuat hasil seleksi kelas Lathifah menempatkannya di Kelas Tahfidz Unggulan (kelas yang berfokus kepada Tasmi’ Al-Qur’an 30 Juz). Ia ditargetkan untuk menghafal 2,5 lembar per hari, dimana itu adalah tingkatan menghafal tertinggi di kelas Tahfidz Unggulan tersebut. Namun Lathifah hanya mampu bertahan 1 minggu di kelas Tahfidz Unggulan, karena ia tidak memenuhi target yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil musyawarah para pembimbing Tahfidz, alhasil Lathifah pun terpaksa di pindahkan ke kelas Tahfidz Persiapan (Kelas yang berfokus kepada hafalan 2 Juz belakang yakni Juz 29 dan Juz 30).

         “Pertama kali masuk ke Irhamna itu langsung masuk ke kelas Tahfidz Unggulan, sebenernya disitu sempet ngerasa kurang percaya diri, soalnya di kelas Tahfidz Unggulan itu target nya 2,5 lembar perhari. Akhirnya setelah mencoba beberapa hari di kelas Tahfidz Unggulan ternyata targetnya banyak nggak tercapai, disitu saya dianjurkan untuk pindah ke kelas dengan target hafalan yang lebih sedikit, dipindah lah saya ke kelas Tahfidz Persiapan. Sakit sih, Ketika mendengar berita itu. Namun setelah dijalani, alhamdulillah di kelas yang baru ini saya lebih nyaman dalam menghafal dikarenakan target hafalan yang cocok untuk saya yang pada saat itu masih awal-awal menghafal.” Ujar Lathifah ketika ditanyakan tentang perjalanannya saat memulai menghafal Al-Qur’an. Setelah berada di kelas Tahfidz Persiapan selama kurang lebih 4 bulan, Lathifah berhasil menyelesaikan hafalan 2 Juz belakang kemudian melanjutkan perjalanan menghafalnya dengan pindah ke kelas Tahfidz Reguler. Kelas Tahfidz Reguler inilah yang kemudian menjadi kelas dengan durasi paling lama yang ditempati oleh Lathifah, kurang lebih ia berada di kelas Tahfidz Persiapan selama 10 bulan.

“Di kelas Tahfidz Reguler saya bertemu dengan berbagai masalah yang dialami oleh para penghafal Al-Qur’an, salah satunya adalah ketika target harian saya tidak tercapai. Tidak ada yang lebih membuat saya sedih, sakit & kecewa ketika menghafal kecuali saat dimana target saya tidak tercapai, yang bisa saya perbuat dalam kondisi tersebut hanyalah berjanji kepada diri sendiri bahwa di esok hari saya harus menjadi lebih baik dan berhasil mencapai kembali target hafalan saya.”

         “Cara saya menghafal adalah dengan membaca 1 halaman hingga saya lancar dalam membaca halaman tersebut, biasanya saya mengulang sekitar 2-3 kali. Kemudian langsung saya hafalkan ayat demi ayat hingga mendapat 1 halaman.”

Bulan November 2020 Lathifah mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kelas Tahfidz Murni (Kelas yang berfokus kepada setoran ziyadah 30 Juz), maka ia dan beberapa temannya mengikuti program tersebut. Ia sangat bersemangat mengikuti kelas baru tersebut, dimana ia akan menghafal dengan teman-teman yang berbeda, di tempat yang berbeda, dan pastinya dengan suasana yang berbeda. Namun kondisi Kesehatan Lathifah tidak sejalan dengan semangat yang ia miliki, Lathifah mengalami satu penyakit yang mengharuskan ia untuk pulang untuk menjalani pengobatan atas penyakitnya tersebut. Waktu yang Lathifah habiskan untuk memperbaiki kondisi kesehatannya tidaklah sebentar, ia harus menjalani operasi dan menjalani rehabilitas atas penyakitnya kurang lebih selama 2 bulan.

“Saat saya pulang karena harus menjalani pengobatan, sebenernya disitu saya merasa sedih, padahal baru 3 hari saya berada di kelas Tahfidz Murni. Padahal bagi saya kelas ini bisa menjadi titik dimana saya bisa mengumpulkan kembali semangat menghafal saya karena saya mendapatkan suasana menghafal yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Namun disisi lain, saya mendapat banyak dukungan dan do’a dari teman-teman seperjuangan saya. Mereka lah yang selalu memberi saya semangat dan motivasi ketika saya dalam keadaan sedih ataupun malas saat menghafal, mereka pula lah yang menyemangati dan mendo’akan saya ketika saya jatuh sakit.  Tanpa dukungan do’a dari orang tua, guru-guru dan teman-teman saya, mungkin

"Saya sudah putus asa dalam menghafal Al-Qur’an.”

Banyak suka maupun duka yang dialami oleh Lathifah. Akhirnya pada hari Kamis tanggal 16 September 2021 M / 9 Safar 1443 H, Lathifah berhasil menyelesaikan setoran terakhirnya yang dilaksanakan di Musholla Pondok Pesantren Tahfidz Irhamna Bil-Qur’an Pusat. Acara setoran terakhir dari Lathifah disimak langsung oleh pembimbing dan juga rekan-rekan sekelasnya.

“Selama saya menghafal saya bukan hanya belajar tentang Al-Qur’an, namun saya juga belajar bagaimana agar saya bersikap disiplin waktu. Mampu membedakan mana waktu saya untuk menghafal, mana waktu saya untuk berbincang-bincang dengan teman saya, dan mana waktu saya untuk beristirahat. Saya juga lebih mengetahui apa itu arti pertemanan, saya bersyukur di Irhamna ini saya mendapatkan teman yang baik yang bisa membawa saya untuk menjadi pribadi yang lebih baik.”

“Untuk teman-teman saya di Irhamna ataupun diluar sana yang masih berjuang menghafal Al-Qur’an, tingkatkan semangat kalian! Jangan putus asa, kita harus optimis dan yakin kalau Allah itu selalu membantu kita. Jangan terlalu banyak mengeluh akan satu kegiatan namun kegiatan tersebut tidak kita lakukan!”

Inilah Nurul Lathifatul Maulida atau yang akrab dipanggil Lathifah, ia adalah santri jenjang MTs tepatnya kelas 9. Santri Asal Tangerang ini lahir di Tangerang pada 08 Oktober 2006 yang mana sekarang telah berumur 15 tahun. Anak ke-2 dari pasangan Bapak H. Muhammad Yusuf dan Ibu Hj. Nur Qomariah ini memiliki cita-cita yang sangat mulia yakni ia ingin menjadi seorang guru. “Motivasi saya menghafal Al-Qur’an yang paling utama adalah saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Kemudian saya juga ingin menjadi bagian dari keluarganya Allah dengan cara menghafal Al-Qur’an. Saya pun ingin mengetahui lebih dalam lagi tentang isi kandungan Al-Qur’an dan bertujuan untuk mengamalkan dan mengajarkannya kembali kepada keluarga, teman-teman serta masyarakat yang ada disekitar saya."

 

“Harapan saya untuk kedepannya adalah semoga saya mampu menjadi seperti apa yang kedua orang tua saya harapkan dan juga semoga saya bisa menyempurnakan hafalan Al-Qur’an saya dengan selalu mengulangnya hingga Tasmi’ 30 Juz. Aamiin…..”

 



Sekolah Tahfidz Irhamna Bil - Qur'an

QUALITY ASSURANCE (Jaminan Kualitas)

#Hafal al-qur’an 30 juz dalam waktu super cepat (untuk level tinggi bisa hafal qur’an hanya dalam waktu kurang dari 6 bulan)

#Menguasai cara menghafal cepat model file halaman pojok metode IRHAMNA (sesuai level)

#Hafal dan faham kaidah nahwu dasar metode amstilaty #Sholat Dengan Kesadaran #Berbakti Pada Orang Tua

#Prilaku Sosial Baik

#Kemampuan Komunikasi Baik

#Mampu menjadi guru teman sebaya (peer teaching)

#Disiplin

#Percaya Diri

#Nilai 6 Bidang Studi Tuntas dengan prestasi optimal

#Tartil Baca Al Quran

#Memiliki Kemampuan Untuk memimpin (leadership)

Continue Reading...

metode irhamna : menghafal semudah membalikan tangan

Continue Reading...

DAHSYAT !!! 4 BULAN HAFAL QUR'AN PLUS MUROJAAH

PESERTA PROGRAM SUPER DAHSYAT MAMPU MENYELESAIKAN HAFALAN 30 JUZ PLUS MUROJAAH HANYA DALAM WAKTU 4 BULAN SAJA. BAGAIMANA KISAHNYA?

Continue Reading...