Program Reguler

1.    Tahfidz

Pendahuluan

Al-Qur’an adalah mu’jizat sekaligus pedoman hidup. Adalah wajar jika sebagian umat islam terdorong untuk melestarikan alqur’an terhindar dari kepalsuan dengan jalan menghafalkannya. Salah satu diantaranya adalah dengan membuka program tahfidz al-qur’an baik oleh lembaga keagamaan, pesantren, sekolah islam, maupun secara individual.

Pondok Pesantren Tahfidz Irhamna Bil-Qur’an adalah salah satu Lembaga Pendidikan yang ikut andil dalam melestarikan al-Qur’an dengan membuka program tahfidz al-Qur’an tanpa mengesampingkan pendidikan formalnya di sekolah namun tetap berfokus pada program tahfidz. Program ini dibentuk agar santri bisa membaca al-Qur’an dengan baik dan benar sesuai kaidah ilmu tajwid serta bisa menghafal alqur’an dengan fasih dan lancar. Hingga pada akhirnya santri mampu mencintai al-qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari hari.

Hasilnya begitu sangat menakjubkan, dengan dahsyatnya sistem serta hebatnya metode, dan dilengkapi dengan kepiawaian para musyrif dan musyrifah qur’an, para santri mampu menghafal Al-qur’an 30 juz hanya dalam waktu 6 bulan (bahkan ada beberapa santri yang menyelesaikan hafalan hanya 4 bulan saja).

Pencapain-pencapain super dahsyat tersebut tentunya terwujud karena bimbingan dan pertolongan Allah SWT. Semoga taufik dan hidayahNya selalu mengiringi dalam perjuangan ibadah kita.

Program

1)   Shugro (binnadzor)

Program ini merupakan program bagi pemula dalam membaca al-qur’an yang bertujuan untuk memperbaiki dan melancarkan bacaan al-qur’an sehingga dapat mencetak santri yang benar-benar baik dan sempurna dalam membaca al-qu’an.

Pada Program shugro ini para santri akan dibimbing secara intensif untuk menguasai pondasi dasar dalam mambaca al-quran sebelum melanjutkan ke tinggat selanjutnya, yaitu menghafal Al-Qur’an. Dengan adanya program ini seluruh santri yang nantinya akan menghafal al-Qur’an akan menjadi seorang hafidz yang handal. Sebab, dasar-dasar al-Qur’an telah mereka pelajari dan kuasai pada program ini.

Materi yang digunakan pada program shugro adalah Metode Irhamna Binnadzor. Metode hasil goresan pena para ustadz di Irhamna ini bertujuan untuk menguasai bacaan Al-Quran dengan baik dan benar. Whustho (hifzul qur’an dangan Mushaf Irhamna)

2)   Wustho

Program ini merupakan program inti sekaligus lanjutan dari program shugro. Dalam program Wustho ini, santri ditargetkan dapat menghafal al-Qur’an 30 Juz menggunakan Mushaf Irhamna dengan lancar, baik dan benar sesuai kaidah tajwid yang telah diajarkan pada program sebelumnya, serta mampu dalam menerjemah dan memahami natijah (menyesuaikan kemampuan anak didik)  dari al-Qur’an yang telah dihafal.

3)   Kubro (setelah wisuda tahfidz/pra kitab)

Setelah santri menyelesaikan rangkaian program tahfidz dengan baik, santri akan masuk pada tahap berikutnya yaitu program kitab. Namun sebelum santri benar-benar masuk pada program kitab yang sangat padat, karena ditargetkan untuk menguasai (hafal dan paham) 20 kitab, santri terlebih dahulu harus megikuti program kubro. Pada program ini, santri akan dibimbing untuk menguasai dasar-dasar membaca kitab kuning atau tata bahasa arab yang menjadi bekal untuk masuk ke program kitab. Materi yang harus dikuasai pada program ini adalah Metode Irhamna Litturots yang diaplikasikan pada kitab matan Taqreb, kitab Safinataini, kitab Ta’lim Mutaallim dan kitab Al-Jazariyah.

 2.    Kitab (menguasai 20 kitab: adab/ilmu alat, fiqih,tafsir hadits)

Pendahuluan

Kesuksesan Pondok Pesantren Irhamna Bil-Qur’an dalam mencetak santri penghafal Al-Qur’an tidak usai sampai di sini. Demi mencetak santri yang dapat mengamalkan atau membumikan isi kandungan al-qur’an dalam kehidupan sehari-hari serta memiliki kedalaman dan keluasan ilmu agama, maka diadakanlah program kitab kuning.

Kitab Kuning adalah istilah untuk menyebut kitab-kitab klasik karya ulama-ulama terdahulu atau ulama salaf yang berisi berbagai disiplin ilmu agama Islam.

Program kitab ini sebagai program lanjutan dari program tahfidz yang telah diselesaikan oleh para santri, program ini bertujuan untuk mengantarkan santri memahami kitab kuning. Ujungnya, santri akan memahami sumber pokok hukum Islam, yaitu al-Quran dan al-Hadist.

Sama seperti program tahfidz, program kitab di irhamna menunjukkan hasil yang sangat menakjubkan. Dengan sistem pembelajaran yang telah dimatangkan, para santri mampu menguasai 20 kitab dengan tepat dan durasi yang sangat singkat.

Program

1)   Ilmu alat

Pada Program ini santri dibimbing untuk mendalami ilmu alat yang sangat fundamental untuk dikuasai sebelum melanjutkan ke program selanjutnya. Ilmu alat ini sebagai bekal untuk mempelajari Islam dari literatur-literatur yang menggunakan bahasa Arab sebagai bahasa pengantarnya, baik klasik maupun modern. Materi atau kitab yang dikaji pada program ini adalah:

  1. Metode Irhamna
  2. Qowaidul I’lal
  3. Matan Taqreb
  4. Maqshud
  5. Tasrif
  6. Imrithi
  7. Alfiyah
  8. Balaqoh (Jauharul Maknun)
  9. Arud

2)   Fiqih

Ilmu Fiqih adalah pengetahuan tentang hukum-hukum syariat melalui metode ijtihad. Fiqih merupakan sebuah produk khazanah intelektual peradaban Islam yang amat berharga. Ilmu ini menyajikan sebuah jawaban yang beragam terhadap berbagai fenomena kehidupan masyarakat baik dalam peribadatan maupun dalam muamalah. Atas dasar inilah Irhamna membuat program kitab yang spesifik mendalami ilmu fiqih.

Selain mendalami ilmu fiqih, pada program ini santri juga akan mempelajari ilmu usul fiqih yang bertujuan untuk memahami agama secara mendalam. Dengan mendalami ilmu Ushul Fiqih santri diharapkan dapat menyelami agama lebih dalam lagi. Bukan hanya pada bagian permukaannya. Materi atau kitab yang dikaji pada program ini adalah:

  1. Usul Fiqih
  2. Manteq
  3. Qoidah Fiqih
  4. Zubad
  5. Fathul Qorib
  6. Faroid
  7. Fathul Mu’in
  8. Ianatu Tholibin

3)   Tafsir Hadits

Al-Qur'an dan Hadits merupakan rujukan hukum tertinggi dalam agama Islam. Allah SWT telah menjadikan al-Quran sebagai kitab panduan manusia dalam kehidupan di dunia. Di dalamnya tercantum skenario kehidupan manusia ideal. Segala hal untuk keselamatan hidup kita telah diatur di dalamnya dan hadits berfungsi sebagai penjelas dan penyempurna ajaran-ajaran Islam yang disebutkan secara global dalam Al-Quran dan penegas atau penguat segala hukum yang ada dalam Al-Quran.

Untuk memahami keduanya, dibutuhkan perangkat ilmu yang cukup. Pada program ini, santri akan menguasai beberapa kitab sebagai perangkat ilmu pendukung untuk bisa memahami mutiara-mutiara Al-Qur'an dan Hadits. Berikut ini perangkat ilmu pendukung yang wajib santri kuasai pada program ini:

  1. Mustholah Hadits
  2. Buluqhul Marom
  3. Attahbir
  4. Al-jazariyyah
  5. Attibyan
  6. Jauharuttauhid